Akhirnya nendaan lagi setelah kemping di Pulau Air. Pulau Opak Besar letaknya ada di Kepulauan Seribu, bertetangga langsung dengan Pulau Harapan / Pulau Kelapa. Pulau ini sama sekali gak ada penghuninya. Cuma monyet yang bakal datang menyambut kedatangan kalian saat menepi. Siap-siap barangnya dijarah. Hhehehehee~ #IniSerius
Untuk menuju kesini, dimulai dari Pelabuhan Kaliadem menuju Pulau Harapan. Ada beberapa 'kapal ojek' yang siap mengantarkan seperti kapal Miles 1, Miles 2, Garuda Express, Dolphin, sebutkan saja nama kapalnya di loket tiket. Harga tiket ke Pulau Harapan senilai Rp55.000 + uang retribusi (yang dulunya gak ada) Dishub Rp2.000 yang kalo ditotalkan jadi Rp57.000,- sekali jalan. Dari Kaliadem menuju Pulau Harapan ditempuh dengan durasi 3 jam perjalanan. Tahan mulesmu, tahan ngantukmu! Datang lebih pagi ke Kaliadem biar dapet posisi enak di atas kapal.
![]() |
Teman-teman kemping kali ini |
Seandainya KM. Sabuk Nusantara gak pake ngetem, gue pasti naik. |
Tiba di Pulau Harapan sekitar pukul 11.00 WIB menjelang siang. Neraka bocor halus! Panas sob! Anak-anak manja ibukota yang terbiasa dengan AC banyak tergeletak tak berdaya bak ikan segar di permukaan tanah. Gelepar-gelepar. Yaa kali..
Kumpul di dekat taman, kapal jelajah udah sandar cantik seperti gorengan bakwan di tepi wajan. Udah siap aja.. Setelah naro barang-barang, makan siang dulu isi tenaga biar kuat menerjang laut, membelah ombak dan menyelam hingga ke dasar. Gak lupa ganti baju basah yang modis untuk snorkeling buat gegayaan selfie dibawah laut.
Beres makan dan ganti baju, saatnya snorkeling! Karena nenda, snorkeling hanya 2 spot aja di Pulau Kayuangin Bira dan Gusung Opak sebelah timur demi mengejar waktu biar gak kemalaman masang tenda dan siapin api buat masak.
Sekitar jam 16.00 WIB, dengan berat hati meninggalkan laut untuk merapat ke Pulau Opak sebelah barat untuk mendirikan tenda. Bagian ini mempunyai daratan pasir yang cukup luas untuk dijadikan camping ground. Enak juga kan tidurnya diatas pasir, gak sekeras tidur di atas tanah. Apalagi dibawah tanah. Itu meninggal namanya~
Bangun tenda agak direpotkan oleh seekor monyet yang mulai sweeping barang-barang bawaan karena bodat satu ini dengan mental penjajah berhasil menjarah beberapa logistik makanan. Untung gak habis diambil semua.. Kalo habis bisa pesta barbekyu bodat.
Malam hari dihabiskan dengan makan bersama, curhat tentang percintaan remaja masa kini dan kisah cinta pribadi-pribadi yang hatinya tersesat tanpa arah. Sementara gue sibuk nyalain api unggun dari kayu-kayu setengah basah yang ada di sekitar tenda.
Gak ada yang mandi bilas hari itu karena emang cuma bawa air terbatas untuk makan minum aja. Pulaunya aja gak berpenghuni jadi jangan harap ada-sumur-di-ladang-boleh-kita-numpang-mandi. Monyet aja nyemplung ke laut gak bilas.
Matahari terbenam dilihat dari Pulau Opak |
Setelah sarapan, sempatkan diri untuk berkeliling sedikit ke arah timur pulau. Menelusuri pasir putih sambil melihat ikan-ikan wara wiri nyari makan. Pulau Opak punya karang di bagian yang dangkal dan masih terjaga karena jarang dikunjungi orang-orang.
Sekitar pukul 09.00 WIB mulai beres-beres lipat tenda dan ngumpulin sampah-sampah bekas masak untuk dibawa kembali ke Pulau Harapan. Sayang sob, pulau tak berpenghuni gak ada pasukan orange / PPSU buat bersihin.
Tiba kembali di Pulau Harapan, segera beli tiket lalu naik ke kapal yang masih kosong. Wuenaaakk selonjoran! Sementara selonjoran, temen-temen lainnya yang gak tahan sama bau badan sendiri inisiatif untuk bilas di rumah warga. Gak lupa juga beli makan siang..
Keep Traveling!
Ada toilet atau kamar mandi gak?
ReplyDeleteBErhubung ga ada penghuninya, kamar mandinya gak ada. Kita mandi pake tisu basah antiseptik. Hehehehee
Deletemau tanya mas, diriin tenda disana harus ijin2 dulu ga ya? ada petugas atau langsung buat tenda aj gtu.. tq
ReplyDeleteGak ada petugas sama sekali. Jadi diriin tenda langsung aja..
DeleteBoleh minta cp yg anter snork sama ke pulau opak ny mas? Utk spot yg dipilih bagus kan karang ny? Hehe
ReplyDeleteLokasi snorkeling cuma gue yg arahin si kapten. Jadi gue sama kapten kapal duduk berduaan dia yg setir, gue yg pilih tujuan spot2nya. CP gak perlu.. Tiba disana, banyak yg menawarkan kapal maupun homestay. Tinggal bilang nanti mau kemana..
Delete